Advertise Here

Cerminan Qolbu

- Another Blogger Blog's

Sabtu, 24 Desember 2011

Menghapus Jejak


Jejak terpatri di kulit bumi yang basah, tlah menjadi sejarah terukir di bunga kenanga. 

Maaf adalah awal dari samudera tak bertepi. 

Perlahan menguap di lembah iman, dalam keindahan taqwa. 

Taqwa menghapus jejak kelemahan kepak sayap merpati. 

Besarlah kemudian menjadi kecil lah kemudian. 

Kecil itu pun terlupakan di hitamnya tinta pena yang berlalu. 

Dalam diam, melalangbuana di fase kupu-kupunya. 

Berserak agenda mendesain ulang hidupnya. 

Berjaya hapus jejak awal, yang menjadi akhir.  

Perjalanannya menggetarkan ibrah yang membumbung tinggi! 

Masanya narasi kehidupan jejak itu sudah terbaca kemudian tenggelam. 

Tapi masih terheran dunia, sisinya diikuti shadow. 

Karena waktu hanya memiliki masa depan, sedangkan masa lalu tlah dimiliki sejarah. 

Jejak tak berpikir kembali pulang. 

Bila ada jalan datangnya waktu lalu, jejak kan berhias taqwa. 

Penyesalannya meninggalkan hari, amalan yang tak bertambah, sedangkan ajal semakin berkurang. 

Maka jejak manakah yang ingin dilanjutkan? 

Jejak lalu yang tlah berlalu ataukah jejak hari ini yang menentukan esok hari? 

Pilihan menghapus jejak lalu menentukan jejak melangkah ke depan. 

Detik-detiknya menjemput kicauan burung, dikesabaran berbuah pelangi. 

Melesat dan menatap tajam ke depan bagai burung Elang. 

Terbang ke langit ke tujuh bertaburan bintang. 

Jutaan mimpi menghiasi dunia, tak pernahlah lupa mimpi pada sejuta senyum untuk akhir masa. 

Khusnul khotimah.